Hasil penelitian Prof. Gordon
Shaw dari Universitas California, Los Angeles yang membagi sekelompok anak
menjadi 3 kelompok (belajar musik, belajar komputer dan belajar keterampilan),
membuktikan bahwa ternyata kelompok yang belajar musik menunjukkan perkembangan
yang dramatis, yaitu 35% lebih cerdas dari kelompok lainnya.
Usia 3-6 tahun adalah masa yang
tepat untuk mulai belajar musik, karena masa-masa ini adalah masa terbaik dalam
perkembangan pendengaran. Sedangkan usia sekolah dasar (SD), yaitu 7-12 tahun
merupakan saat-saat yang tepat untuk pengembangan seluruh potensi anak demi
terbentuknya kepribadian secara utuh. Bila sejak dini anak sudah dikenalkan
pada kecintaan akan musik, maka akan mudah mengarahkannya untuk memiliki
kepribadian yang positif.
Ketika seorang anak bodoh, nakal,
pemberang, atau bermasalah sangatlah naif bila orang tua langsung menuding
guru, pergaulan sekolah atau lingkungan yang tidak beres. Hal ini karena tiga
faktor tersebut hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan anak
kemudian menjadi bodoh, nakal atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang
tua memberikan awal pada kehidupan si anak melalui perhatian ibu terhadap
kandungan ketika hamil.
Ibu dapat memberikan rangsangan
dan sentuhan secara sengaja kepada janin/bayi dalam kandungannya. Karena secara
emosional akan terjadi kontak, maka apapun emosi ibu akan diterima oleh bayi. Jika
sang ibu senang, maka di dalam darahnya akan melepaskan Neo Transmitter zat-zat
rasa senang. Yang terbaik adalah memberikan rangsangan berupa suara-suara,
elusan dengan nyanyian yang disukai ibu agar merangsang bayi ikut senang. Berbeda
jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, maka hal tersebut juga
akan memberikan rangsangan negatif.
Pengaruh musik terhadap anak,
tidak hanya pada kecerdasan berfikirnya saja, namun juga kecerdasan emosi. Tapi
yang pasti, orang tua perlu cermat memilih jenis musik yang positif dampaknya
dalam mestimulasi otak si kecil.
Namun ternyata stimulasi itu
sendiri akan lebih efektif bila kehamilan telah menginjak usia diatas 6 bulan,
yaitu saat jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi. Banyak orang
yang kini percaya akan efek Mozzart atau memberikan yang diyakini dapat
merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Hal ini karena terdapat
berbagai macam harmoni nada di dalam setiap komposisi musik klasik. Nada-nada
inilah yang kemudian memberikan stimulasi berupa gelombang Alpha yang
memberikan ketenangan, kenyamanan dan ketentraman, sehingga anak dapat lebih
berkonsentrasi.
Memang, menumbuhkan minat anak
terhadap musik tidak hanya akan mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak
yang akan merangsang kecerdasannya, namun juga akan mendorong komunikasi anak
dengan sesama, serta memberikan dasar yang kuat untuk dapat lebih mudah
menguasai aspek emosional, spiritual, dan moral. Itulah sebabnya pengembangan
kemampuan seni musik sejak dini akan sangat positif dampaknya terhadap seorang
anak.