DK MUSIK & SOUND

DK MUSIK & SOUND
JUAL & SEWA ALAT MUSIK & SOUND SYSTEM DENGAN BARANG BERKUALITAS HARGA MURAH!

Rabu, 25 Februari 2015

NOW OPEN FOR PUBLIC

DK MUSIC COURSE
Professional Music & Sound

DAFTAR PILIHAN KURSUS MUSIK
DK MUSIC LESSON

NO
PILIHAN LES
LEVEL
TATAP MUKA
IURAN/BLN
1

2

3

4

5

6

7

8

9
Vocal

Drum

Gitar Klasik/Elektrik

Bass

Piano Klasik/Pop

Keyboard

Biola

Terumpet/Saxophone

Recording & Audio
1

1

1

1

1

1

1

1

1
4-8 x /Bulan

4-8 x /Bulan

4-8 x /Bulan

4-8 x /Bulan

4-8 x /Bulan

4-8 x /Bulan

4-8 x /Bulan

4-8 x /Bulan

4-8 x /Bulan

Rp   500.000,-

Rp   500.000,-

Rp   500.000,-

Rp   500.000,-

Rp   500.000,-

Rp   500.000,-

Rp   500.000,-

Rp   700.000,-

Rp   800.000,-

Catatan :

1. Jumlah dan waktu tatap muka disesuaikan dengan kesepakatan bersama.
2. Setiap kenaikan level/grade iuran bulanan kursus naik Rp 50.000,-
3. Jumlah level/grade di DK Music Lesson terdiri dari 3 yaitu Basic, Middle dan Advance.
4. Setiap level/grade terdiri dari 12/24 tatap muka atau setara dengan waktu 3 bulan.
5. Khusus Recording & Audio maksimal pertemuan 12/24 atau setara dengan waktu 3 bulan.
6. Kaos kursus DK Music Lesson dapat dibeli dengan harga Rp 80.000,-
7. Biaya pendaftaran + modul dan buku panduan pembelajaran untuk 1 level Rp 100.000,-



Selasa, 24 Februari 2015

OUR MUSIC EVENTS








DK MUSIC ORGANIZER N' THE CREWS



DK MUSIC COURSE FOR ALL







It's not just an entertaining, but more such a proof to xplore our students' talent in musical skill in any level. Living harmony is everyone's purpose but we have more than just purposing, it's realizing to make everthing harmony with simple acts, like our accoustic performance on saturday night offerings for public. Ganbatte guys!!!

Senin, 24 November 2014








ASAH KECERDASAN & KEPRIBADIAN ANAK DENGAN MUSIK

Hasil penelitian Prof. Gordon Shaw dari Universitas California, Los Angeles yang membagi sekelompok anak menjadi 3 kelompok (belajar musik, belajar komputer dan belajar keterampilan), membuktikan bahwa ternyata kelompok yang belajar musik menunjukkan perkembangan yang dramatis, yaitu 35% lebih cerdas dari kelompok lainnya.

Usia 3-6 tahun adalah masa yang tepat untuk mulai belajar musik, karena masa-masa ini adalah masa terbaik dalam perkembangan pendengaran. Sedangkan usia sekolah dasar (SD), yaitu 7-12 tahun merupakan saat-saat yang tepat untuk pengembangan seluruh potensi anak demi terbentuknya kepribadian secara utuh. Bila sejak dini anak sudah dikenalkan pada kecintaan akan musik, maka akan mudah mengarahkannya untuk memiliki kepribadian yang positif.

Ketika seorang anak bodoh, nakal, pemberang, atau bermasalah sangatlah naif bila orang tua langsung menuding guru, pergaulan sekolah atau lingkungan yang tidak beres. Hal ini karena tiga faktor tersebut hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan anak kemudian menjadi bodoh, nakal atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang tua memberikan awal pada kehidupan si anak melalui perhatian ibu terhadap kandungan ketika hamil.

Ibu dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada janin/bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak, maka apapun emosi ibu akan diterima oleh bayi. Jika sang ibu senang, maka di dalam darahnya akan melepaskan Neo Transmitter zat-zat rasa senang. Yang terbaik adalah memberikan rangsangan berupa suara-suara, elusan dengan nyanyian yang disukai ibu agar merangsang bayi ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, maka hal tersebut juga akan memberikan rangsangan negatif.

Pengaruh musik terhadap anak, tidak hanya pada kecerdasan berfikirnya saja, namun juga kecerdasan emosi. Tapi yang pasti, orang tua perlu cermat memilih jenis musik yang positif dampaknya dalam mestimulasi otak si kecil.

Namun ternyata stimulasi itu sendiri akan lebih efektif bila kehamilan telah menginjak usia diatas 6 bulan, yaitu saat jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi. Banyak orang yang kini percaya akan efek Mozzart atau memberikan yang diyakini dapat merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Hal ini karena terdapat berbagai macam harmoni nada di dalam setiap komposisi musik klasik. Nada-nada inilah yang kemudian memberikan stimulasi berupa gelombang Alpha yang memberikan ketenangan, kenyamanan dan ketentraman, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi.


Memang, menumbuhkan minat anak terhadap musik tidak hanya akan mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak yang akan merangsang kecerdasannya, namun juga akan mendorong komunikasi anak dengan sesama, serta memberikan dasar yang kuat untuk dapat lebih mudah menguasai aspek emosional, spiritual, dan moral. Itulah sebabnya pengembangan kemampuan seni musik sejak dini akan sangat positif dampaknya terhadap seorang anak.

Minggu, 12 Oktober 2014

MENGENAL MARCHING BAND









MENGENAL MARCHING BAND


 



A. SEJARAH SINGKAT LAHIRNYA MARCHING BAND
               
      Konon, Marching Band lahir pada pasca Perang Dunia ke II. Kegiatan ini bermula dari prakarsa veteran PD II. Untuk mengenang patriotisme mereka, bersama generasi muda yang ada di lingkungannya mereka membentuk korps musik dengan memainkan lagu-lagu mars nostalgia PD II sambil ber-parade keliling kota dalam acar-acara ceremonial maupun celebration.

      Konon, karena memang pada awal pembentukannya bertujuan untuk bernostalgia Perang Dunia II yang merekam banyak kenangan peristiwa-peristiwa dahsyat itu, maka pada awalnya Marching Band hingga sekarang.

      Berawal dari kegiatan itulah kini Marching Band kian berkembang dan menjadi sebuah kegiatan yang sangat positif yang melibatkan para pemuda dan tidak hanya terbatas pada kegiatan parade saja, marching band sudah merupakan jenis musical show  yang kaya akan warna-warni artis-tikal, baik musikal maupun visual. Oleh karenanya mereka tidak terbatas memainkan lagu-lagu mars. Lagu-lagu Pop, Jazz dan bahkan lagu-lagu Klasik dan Opera kini merupakan bagian dari musical program mereka.

      Dalam tuntutan perkembangannya, mereka terus menerus mengembangkan tehnik-tehnik bermain secara baik.

B. DEFINISI MARCHING BAND

Marching Band artinya “musik bergerak” atau “musik berjalan” (Music in Motion). “Band” berarti kumpulan musik, sedangkan ‘marching” bergerak atau berjalan. Dengan demikian, marching band adalah kegiatan seni musik atau musical activity.

Keseluruhan kegiatan marching band dibagi dalam dua bagian pokok yakni musikal dan visual. Keduanya merupakan satu kesatuan bagian yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Bila kita lihat aktivitasnya dari dekat, tata cara yang dilakukan maupun seragam yang digunakan meyerupai militer. Dari sanalah kita sedikit tahu tentang manfaat kegiatan marching band yang berlatih musik serta disiplin ala militer.





PERALATAN MARCHING BAND

1. Alat Tiup
               
Alat-alat tiup Marching Band dibagi dalam 2 (dua) jenis, yakni :
a. Wood Wind/Tiup Kayu (alat tiup yang menggunakan unsur kayu)
   Contoh : Clarinette, Flute/Picolo, Saxophone
b. Brass Wind/Tiup Logam (alat tiup yang menggunakan unsur logam)
   Contoh : Trumpet, Cornet, Flugel Horn, Mellophone, Trombone, French Horn, Baritone Horn, Euphonium, Tuba, Sousaphone.

2. Alat Pukul (Perkusi)
  
Seperti kita ketahui bersama bahwa Alat Pukul (Perkusi) Marching Band dibagi menjadi dua bagian, yakni :

1. Battery Percussion :
    Snare Drum, Timp-Tom, Bass Drum.

2. Pit Percussion
Dalam suatu show marching band, instrumen-instrumen perkusi yang tidak dapat disandang misalnya timpani, conga, chyme, china gong, concert bass drum serta percussion accesories lainnya disebut pit percussion. Pit percussioni tersebut ditempatkan di tempat khusus dan terpisah yang disebut dengan staging area. Staging area umumnya berada di depan atau samping kiri dan kanan field commander.

Pit percussion tersebut adalah :
Bells, Xylophone, Vibraphone, Marimba, Timpani, Chimes, China Gong, Concert Bass Drum, Bongo, Timbales, Suspended Cymbals, Wind Chime serta Percussion Accessories, misalnya : tambouriens, triangles, claves, vibraslaps, cow bells, wood blocks, maracas, finger cymbals, dll.

3. Guard Line

Colour Guard terdiri dari :
-          Flags atau Silk (bendera)
-          Rifle (senapan)
-          Sabre (pedang)

Colour Guard tersebut digunakan dalam pagelaran marching band secara maksimal untuk memberikan efek visual.

Jumlah pemain Guard Line bisa 8-10 orang, bisa 12 orang, bisa 16, atau 18 orang dan bahkan bisa 20 orang lebih, tergantung jumlah seluruh pemain musiknya dan dalam ketentuannya tidak melebihi pemain musiknya.

                  Asal-usul Colour Guard
                 
Agar lebih memahami kegiatan ini, berikut kami sampaikan sejarah tentang asal-usul Colour Guard sebagai berikut :

Di Amarika Serikat, setiap Marching Band memiliki Pataka. Pataka di Amerika disebut American Colour yang merupakan lambang/simbol dan identitas sebuah organisasi Marching Band.

Seperti juga Pataka di Indonesia, Pataka tersebut bagaikan benda pusaka yang harus dihormati. Sebagai perwujudan penghormatan tersebut, kemanapun Pataka dibawa harus selalu dikawal oleh beberapa orang pengawal yang disebut Colour Guard.

Setiap mereka ber-parade dalam suatu acara, pataka selalu dibawa serta dalam barisan yang ditempatkan di barisan yang paling depan oleh seorang atau dua orang pembawa pataka disertai beberapa pengawal Colour Guard yang membawa bendera warna-warni, rifle (senapan) ataupun sabre (pedang).
Dan ketika mereka mengadakan pertunjukan display di lapangan, American Colour bersama Colour Guard berbaris di pinggir lapangan menunggu sampai usainya pertunjukkan.
Sampailah pada suatu hari timbul gagasan dari seseorang untuk melibatkan Colour Guard yang hanya berdiri bagai patung tersebut ke dalam kegiatan show (band display). Mulai saat itulah Colour Guard eksis dalam bagian Marching Band yang terus berkembang.

C. MENGENAL TEHNIK-TEHNIK DASAR

a. Tehnik Dasar Tiup

Seperti diketahui, bahwa karakteristik suara dari sebuah band ditentukan dari :
1. Keseimbangan suara
2. Pengolahan musik berdasarkan kombinasi dari macam-macam instrumen
3. Sonoritas

Untuk itu, setiap upaya agar dilakukan untuk memilih penyusunan penampilan suara alat-alat tiup yang baik dan berkualitas. Untuk memperoleh kualitas tiup yang diinginkan diperlukan skill yang baik dari para pemainnya. Untuk mencapai skill yang diharapkan, diperlukan metode latihan yang benar. Metode latihan tersebut meliputi :
1. Sikap fisik
2. Breathing (pernafasan)
3. Basic meniup antara lain :
Ø Basic scale (tangga nada) dengan long tone, crescendo & decrescendo serta latihan Fingering yang baik.
Ø Lipslur
Ø Stacatto dan double stacatto
Ø Tone interval, dll

Disamping itu, untuk memainkan musik dengan baik dengan timing yang benar, para pemain seksi tiup perlu diberikan latihan rythmic. Secara umum contoh-contoh latihan yang sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
(Oleh karena Marching Band di Indonesia sudah banyak yang tidak menggunakan wood wind, maka pembicara hanya akan membahas tentang metode tiup untuk jenis brass).

A. Sikap Fisik
·      Posisi tubu tegap, dan usahakan agar posisi tubuh anda tidak menghalangi gerakan pernafasan dari diafragma anda.
·      Bibir : Sebelum meniup, latihlah bibir anda dengan mengkatupkan bibir dan menarik daun bibir ke belakang hingga posisi tersenyum dan kendurkan. Lakukan demikian berulangkali agar fleksibel. Untuk nada tinggi, tariklah bibir anda ke belakang hingga posisi tersenyum dan untuk nada-nada rendah lakukan sebaliknya. Untuk nada-nada tinggi tidak dibenarkan menekan mouth-piece kuat-kuat ke bibir. Kebiasaan demikian tidak akan menghasilkan ketahanan tiupan yang stabil. Teori meniup nada-nada tinggi yang benar adalah menarik daun bibir ke belakang hingga memperkecil saluran bibir ke mouth-piece.
·      Memegang alat tiup : Ketika kita mengangkat dan memainkan sebuah alat tiup, peganglah alat tersebut dengan tangan kiri dan bebaskan tangan kanan anda dari beban alat agar jari-jari tangan kanan bebas memainkan klep (valve). Bila tangan kanan juga menahan beban, jari tangan kanan menjadi tidak fleksibel.

B. Pernafasan (Breathing)
Seperti diketahui pernafasan (breathing) sangat penting dalam memainkan musik dengan alat tiup. Pernafasan yang benar adalah tidak dengan menggunakan tekanan paru-paru, tetapi menggunakan diafragma. Caranya? Ambil udara dan salurkan ke diafragma perut dengan cara kembungkan perut anda. Agar proses pernafasan (menghirup udara) lebih cepat, hiruplah udara melalui mulut. Jagalah agar sikap badan selalu tegak tetapi tidak tegang agar penyaluran udara ke diafragma lebih fleksibel. Hal yang penting untuk dicatat adalah memberikan latihan kepada semua pemain tiup dalam mengambil nafas bersama-sama dengan timing yang tepat dan benar sesuai frase (kalimat lagu) yang telah ditentukan.



C. Tuning
Agar menghasilkan nada suara yang tepat dengan getaran yang sama dari seluruh alat tiup, maka melakukan Tuning atau Stem alat-alat tiup juga penting.

Standar Tuning Internasional untuk nada A adalah 440 getaran per detik, atau biasa disebut “A 440”. Angka tersebut dilihat dari alat bantu tuning yang disebut electronic tunner.


D. LATIHAN DASAR ALAT TIUP

Untuk dapat memperoleh skill yang maksimal para pemain diberikan latihan dasar tiup yang harus dilakukan secara kontinu, yaitu sebagai berikut :

1. Nada Panjang (long tone)
Setiap nada 16 beat/ketuk, dimainkan Piano, Crescendo dan Decrescendo. Metode latihan seperti ini dalam waktu tertentu dapat menghasilkan embouchure yang kuat para pemain tiup serta memperoleh tonasi yang baik.

Contoh : à (terlampir)

2. Tangga Nada Stacatto
Dimainkan piano dan forte (keras). Metode ini akan menghasilkan power tiupan yang baik.

Contoh : à (terlampir)

3. Tone Interval
Metode ini dimaksudkan untuk melatih tone interval agar tidak mengalami kesulitan dalam memainkan tone interval dalam lagu serta melatih fleksibelitas bibir maupun fingering.

Contoh : à (terlampir)

4. Lip Slur
Metode ini juga untuk meningkatkan embouchure pemain serta fleksibelitas bibir memainkan semua tonal range.

Contoh : à (terlampir)

5. Fingering Exercise
Untuk melatih jari-jari agar dapat merespon nada-nada cepat dalam sebuah lagu, dapat dilatih dengan contoh lampiran part pada lembar lampiran partitur, dimulai dari kecepatan terendah hingga semakin cepat.

Contoh : à (terlampir)

Semua metode latihan terlampir untuk dilakukan terus menerus untuk dapat meningkatkan skill dan sound production (hasil suara) yang baik seperti yang diharapkan. Setelah semua pemain melakukan latihan tehnik dasar tersebut selama beberapa kali pertemuan, berikan lagu-lagu lembut untuk pemanasan (Misalnya : Di Timur Matahari; Gugur Bunga, dll), kemudian pastikan bahwa seluruh pemain brass dapat memainkan lagu tersebut dengan lembut.



MUSIC IN HARMONY (HARMONISASI MUSIK)

Untuk para musisi mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata- kata “harmonisasi”, tapi apakah semuanya bisa merasakan dan membuat harmonisasi tersebut menjadi sesuatu yang berguna di musik itu sendiri?? Terkadang sebagian golongan/komunitas ada yang mengaggap harmonisasi itu tidak penting dan yang penting mereka bisa menikmati musik tersebut, ya itulah orang- orang yang sangat idealis. Setiap lagu bila tidak terdapat harmonisasinya maka akan terasa biasa saja, tidak memiliki dinamika yang luar biasa dirasakan. Saya pribadi adalah sebagai praktisi dan komposer musik  masih belajar terus tentang harmonisasi dari berbagai macam aliran, tapi yang saya temukan adalah tidak semua aliran memiliki harmonisasi dan dinamika yang baik.
Bila pemain instrument apapun tidak bisa memainkan harmonisasi dan dinamika yang baik, maka vokalis ataupun bahkan yang menjadi pendengarnya akan merasa tidak nyaman dalam bernyanyi bagi sang vocalis dan tidak menikmatinya bagi sang pendengar.
è  Hal yang perlu diingat seorang pelatih/komposer dalam meramu musik yang harmonis dan enak didengarkan bagi penikmatnya adalah :

1 Nada dasar yang digunakan harus sesuai sesuai dan seimbang dengan instrument yang menjadil main vocal/solo dalam bermusik.
2. Chord yang pariatif dengan sentuhan improvisasi tone scale dan dinamika yang menggetarkan hati pendengar.
3. Sesuaikan lagu yang akan dimainkan/diberikan ke players dengan kemampuan skill pemain dalam melakukan tehnik embouchure dan long tone, akan menentukan jenis lagu yang dibawakan.
4. Mengacu pada kriteria penilaian lomba yang dibuat oleh tim pelaksana, dan hal teknis lainnya yang sangat berhubungan dengan rule of game (aturan main) dari suatu lomba, akan menentukan kesusksesan sebuah tim.
Adapun kriteria penilaian lomba Drum Band/Marching Band yang biasa dilaksanakan oleh sebuah event organizer adalah sebagai berikut :
a. Ensemble Music :
Juri Ensemble Music menilai musiknya secara kesuluruhan, tidak hanya hornline tapi juga field battery dan pit. Bisanya juri Ensemble Music harus kuat di komposisi dan arrangement.

b.  Ensemble Visual :
Juri Ensemble Visual menilai display secara kesuluruhan, komposisi display dan pelaksanaan.
c.  Colour Guard :
Juri Color Guard menilai Color Guard, equipment handling, uniformity dan komposisi.

d.  General Effect Music & Visual :
Juri-juri General Effect sedikit khusus, mereka lihat dengan mata seseorang penonton terdidik atau “educated audience” Jadi mereka tidak terlalu mengevaluasi semua hal teknis tapi lebih ke segi entertainment, concept, emosi, flow, klimax dan ekspresi. Satu orang dari aspek music dan yang lain dari aspek visual, scoresheet keduanya sama.

Untuk semua juri field dan ensemble score content dan achievement dijumlahkan kemudian dibagi dua, angka maximal 10 point. Nilai General Effect tidak dibagi dua jadi setiap orang juri General Effect bisa maximal 20 point.